Tata perilaku atau yang juga bisa disebut dengan tata krama memang sudah
lazim kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Tata krama adalah adat, sopan
santun atau tindakan/etika yang telah menjadi tuntutan masyarakat dimanapun,
kurun waktu dan kapanpun, terlepas setuju atau tidak (Darwayo,2012).
Dalam kehidupan mahasiswa, pergaulan
menjadi salah satu aspek penting untuk bisa menambah kenalan. Baik menambah
teman, senior maupun terhadap dosen. Atas dasar ini, hubungan mahasiswa dengan
lingkungan haruslah baik, termasuk saling menyapa teman, junior, senior dan
dosen sekalian. Dan antara mahasiswa dan dosennya hal ini perlu diterapkan di
lingkungan kampus dan dimana saja kita berjumpa dengan dosen (Rosyad, 2012).
Adapun penjelasan lainnya yaitu,
tata krama ada disetiap kelompok masyarakat dimana dan kapan saja, bila kita
berkomunikasi seperti pekerti berbicara, bertatap muka, atau pembicaraan
melalui sarana komunikasi lainnya seperti telepon dan surat kita harus mengerti
tata kramanya (Muhaidi, 2012). Mahasiswa sebagai pemuda yang berpendidikan dan
sumber insani pembangunan, harus mengerti etika dan tata krama terhadap
lingkunganya agar mampu diarahkan menjadi kader pimpinan bangsa dan berjiwa
pancasila yang peduli terhadap kepentingan umum.
Pendidikan menjadi salah satu upaya
dalam pembinaan dan pengembangan potensi mahasiswa dengan mengembangkan
kegiatan para mahasiswa sesuai dengan minat dan bakatnya, tentunya dalam
disiplin ilmu yang ia pilih. Dengan demikian mahasiswa sebagai generasi penerus
perjuangan bangsa diharapkan dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik dan atau profesionalitas, mampu menjadi pemimpin yang
tanggap dalam kebutuhan pembangunan, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta memiliki rasa tanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan
negara.
Tata perilaku merupakan hasil konkrit dari budi pekerti luhur yang
diperoleh melalui proses pendidikan. Dari pendidikan dan latihan tersebut,
diharapkan para mahasiswa mampu mewujudkan tata krama dalam bentuk sikap dan
perilaku yang sesuai dengan norma, budaya dan lingkungan dimana mahasiswa
berada sehari hari.
Beberapa contoh dari penerapan tata
perilaku mahasiswa salah satunya adalah larangan merokok di lingkungan kelas
dan kampus. Karena akan mengganggu orang yang berada disekitarnya. Mahasiswa
yang menyadari akan tata perilaku sebagai mahasiswa yang baik tidak akan
merokok dilingkungan publik yang akan menganggu orang lain yang berada
disekitarnya.
Kemudian dalam etika dalam bertutur
kata dan berpendapat, seorang mahasiswa harus bisa menjadi cerminan sebagai
pemuda yang terpelajar dan mampu menjiwai nilai-nilai adat dan agama dalam
bertutur kata baik kepada yang lebih tua, seumuran maupun yang lebih muda.
Budaya kita mengajarkan bahwa dalam berkomunikasi kepada orang lain memiliki
beberapa tingkatan, tutur kata kita kepada yang lebih tua tentu berbeda jika
kita berkomunikasi dengan teman sepantaran dan kepada yang lebih muda.
Didasarkan ini pula lah bahwasanya mahasiswa harus memiliki tata krama dalam
bertutur kata.
Jika mahasiswa mulai menyadari
tentang aturan tata perilaku yang baik dan benar tersebut dan dapat
mengikutinya dengan baik maka itu semua akan menjadi sebuah kebiasaan yang baik
dan membentuk karakter Mahasiswa yang berpendidikan.
Menjadi mahasiswa yang berkarakter
tidaklah semudah yang dibayangkan, mahasiswa harus memiliki kemauan dan niatan
yang kuat untuk menjadikan dirinya berkarakter. Dan dibalik itu
semua banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kita ambil. Maksud diterapkannya
tata perilaku mahasiswa tidak lain untuk menjaga kepentingan mahasiswa menjadi
tenang,tentram,terlindung dan terjamin karena sesuai dengan adat atau kebiasaan
yang berlaku tanpa bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya(Suastika 2010).
Komentar
Posting Komentar