Empat petuah Gadjah Mada

"Hai pemuda-pemuda Bhayangkari, ingat akan empat hal ini jikalau engkau benar-benar ingin menjadi pemuda-pemuda pahlawan Bhayangkari, yang hendak melindungi Negara Majapahit ini, jalankanlah empat hal". Amanat Gadjah Mada saat ia meresmikan berdirinya Bhayangkari. Salah satu bentuk motivasi Gadjah Mada kepada prajuritnya.
Berikut akan saya terangkan arti dan makna dari keempat petuah Mahapatih Gadjah Mada kepada pasukanya
Pertama, trisna, tan satrisna. Artinya jangan pilih kasih, tidak mempunjai pertjintaan siapapun djuga, jaitu barangkali itu tidak pilih kasih. Maksud trisna, tan trisna disini adalah jangan pilih kasih. Sedangkan kata 'tidak mempunjai pertjintaan siapapun djuga, jaitu barangkali itu tidak pilih kasih.' menurut saya tidak mempunyai pertjintaan/percintaan atau menganak emaskan seseorang agar nantinya tidak pilih kasih.
Kedua, Gadjah Mada berkata, haniakan musuh. Haniakan musuh, haniakan musuh, mentiadakan musuhan, haniakan musuh maksudnya jangan ada kompromi. An haniakan musuh, hancur-leburkan musuh. Dan salah satu musuh kita saat ini ialah imperialisme monopoli kapitalis.
Yang ketiga, Sang Mahapatih Gadjah Mada berkata, Satya haprabu. - Satya haprabu, maksudnya adalah taat kepada pembesar. Setia kepada prabu, jaman sekarang yaitu setia kepada negara. Setia kepada negara yang kita proklamirkan, setia kepada Republik Indonesia yang kita proklamirkan pada tangal 17 Agustus 1945. Juga setia kepada pemimpin, selagi masih memerintah dengan cara yang baik dan berpihak kepada kepentingan rakyat.
Dan yang terakhir, yang keempat, yaitu ginong prati dinaGinong prati dina artinya dibuat besar setiap hari. Gino prati dina, Prati dina artinya, tiap hari, saban hari. Bisa kita singkat menjadi produktif
Ya, empat amanat inilah yang selalu dipegang teguh oleh para pemuda bhayangkari untuk membantu merealisasikan cita-cita Gadjah Mada “meyatukan nusantara dalam satu kekuasaan”

Komentar