Pernah merasa menyesal dengan hidup mu? Well, Kamu tak
sendiri. Kita semua pernah menyesal karena melewatkan kesempatan berharga. Bahkan
kita pernah menyesal karena tak melakukan hal-hal penting dan menyenangkan
dengan orang yang kita cintai sebelum mereka pada akhirnya pergi meninggalkan
kita. Teman, Kamu bukanlah satu-satunya orang yang pernah merasa menyesal
dengan kehidupan mu.
Mengapa Kita Bisa Merasa Menyesal dan Bahkan Terus
Memikirkannya ?
Pada dasarnya rasa menyesal itu muncul karena pilihan-pilihan
yang kita buat sendiri. Seandainya kita tak membuat pilihan itu, kita mungkin
akan mendapat hal yang jauh lebih menyenangkan. Sayangnya, seringkali kita
sudah terlambat untuk merevisi pilihan-pilihan yang telah kita buat.
Rasa menyesal bisa terus menerus menghantui kita
karena kita terus saja membanding-bandingkan hasilnya. Pilihan yang kita anggap
salah bisa terus berputar di kepala kita karena selalu saja berandai-andai.
Jadinya kita seperti terjebak dalam lingkaran setan: terus
membanding-bandingkan, selalu berandai-andai jika saja kita membuat pilihan
yang berbeda, dan seterusnya.
Bagaimana Berdamai dengan Rasa Menyesal Tersebut?
The pratice is to let go of the ideals, and embrace
reality. Untuk berdamai dengan rasa sesal yang kita miliki, ada dua hal yang
bisa kita lakukan. Pertama, terima kenyataan bahwa masa lalu tak bisa terulang.
Jadikan masa lalu sebagai amunisi dan bekal untuk melangkah menuju kehidupan
yang lebih baik. Mungkin memang ada banyak penyesalan, tapi satu-satunya hal
paling realistis yang bisa kita lakukan saat ini adalah terus berjalan ke
depan. Kedua, menerima fakta bahwa kita tak sempurna. Kita pasti pernah membuat
pilihan yang salah, dan sebagainya. Tapi dengan begitu, kita akan terus
terdorong untuk belajar dan meningkatkan diri.
Penyesalan bukanlah musuh tapi bagian dari diri
kita yang bisa membuat kita untuk terus terdorong melakukan hal-hal yang lebih
baik dari sebelumnya. Banyak orang di luar sana yang berjuang untuk membayar
rasa penyesalannya dengan hal-hal yang jauh lebih baik dan positif. Sekarang,
bagaimana dengan mu? Sudah sejauh mana Kamu mengambil langkah untuk
Komentar
Posting Komentar