Surat untuk saudara-saudari tercinta Darul Falah

Banyak hal yang menyenangkan namun banyak yang melalaikan, banyak hal yang tidak kita suka namun itu lebih berguna, kita lebih hanya melihat bungkusnya saja tanpa mempedulikan isinya, kita hanya bisa menerima tanpa ada tanda tanya. Ini bukan pidato kemerdekaan atau seperti orasi yang kalian katakana, namun pesan ini tulus saya sampaikan dengan penuh perasaan

Saya masih ingat ketika Selepas sholat zuhur, kami para ketua kelompok dikumpulkan di sudut belakang masjid. Pastinya untuk mencabut lot tanda masjid yang akan kami bina, dan akhirnya memang jodoh dari tuhan atau scenario-nya yang dibuat untuk kita semua, kami mendapatkan lot nomor lima dengan nama masjid darul falah komplek bumi minang 2. Pertama kali yang terbayang dibenak saya adalah daerah komplek. Masyarakat komplek pasti pasti orang-orangya berkecukupan sehingga jarang berinteraksi dengan yang lain, serta pelbagai pikiran buruk lainya. Namun saya mencoba untuk membuang jauh-jauh pikiran itu. Saya dan anggota pun akhirnya pergi dengan hati yang lapang.

Namun entah ini keberkahan bisa bertemu kalian semua, atau rezeki tiada tara yang allah berikan kepada kami dan kepada kita, semua perasaan saya sebelumnya meleset, malahan kami Disini menemukan banyak orang luar biasa, orang terpercaya, orang yang memiliki jiwa pelajar yang membara . ketika kami menyadari itu semua bertambah-lah semangat kami untuk terus membina kita, semakin banyak ilmu yang bisa kami salurkan, semakin banyak energi positive yang kami keluarkan. Itu semua kami berikan dengan spesial dan tentunya kemampuan terbaik kami.

Jujur saja dengan adanya kalian, kami Disini bertambah semangat, kalian sorak-sorak nama kami (walaupun itu kurang baik ya) bertambah energi kami untuk berbaur bersama kalian, saling berbagi. Teringat ketika tadarus bersama, banyak yang tertawa ketika mendengar saya tilawah. Teringat ketika anak-anak sd saling berbutan unutk menyetorkan hafalan doá dan juz ámma, ketika anak-anak smp mengerubungi kami selepas sholat zuhur, terutama saya pribadi bersama yogi, yang minta untuk belajar mengaji bersama saya sampai-sampai jam 12 kita terus belajar, jujur saat itu saya tidak merasakan keletihan sedikitpun.

Ketika teringat itu semua, jujur dari hati saya yang paling dalam, terasa sangat sedih memang ketika saya meninggalkan kalian semua. Bergemuruh hati saya ketika meninggalkan tempat mulia ini, tempat para penerus bangsa mengabdikan diri dan penerus negri menimba ilmu, tempat yang mengajarkan kepada kami tentang kekuatan pengorbanan, tempat yang mengajarkan kalian betapa pentingnya kerja keras  dan kebersamaan dalam menuntut ilmu.

Terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak ketua masjid yang telah berkenan menerima kehadiran kami Disini, kepada pak Bustami selaku ketua panitia pesantren Ramadhan yang telah menyambut kami dengan penuh kehangatan, pak romli yang senantiasa membimbing kami di setiap kondisi. kepada Pak RW yang begitu simpati kepada kami kami, juga bang Kia yang telah banyak memperhatikan kami, ibuk dan bapak pembimbing santriwan dan santriwati yang telah membantu dan membimbing kami dengan tulus hati.

Sebuah kemuliaan bisa brkumpul bersama kalian, berbagi bersama kalian, tersenyum bersama kalian, dan semuanya yang tak mungkin saya tulis satu persatu. Sebuah kehormatan bisa bertemu kalian, bisa melihat kalian, sebuah kebanggan bisa memberikan ilmu kepada kalian, dan belajar bersama kalian. Scenario allah memang sangat indah, tak terbayangkan oleh kami sebelumnya pertemuan ini. Terima kasih tuhan.

Dan sebagai manusia biasa kami pasti pernah melakukan kekhilafan atau kelalaian. Pasti. Maka dari itu semua kami dari relung hati yang paling dalam kami meminta kepada Jemaah semua untuk berkenan memaafkan kami apabila ada kata2 , perilaku yang tak berkenan di hati. Saya ucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya  sekali lagi.

Saya pribadi mohon maaf bila saya terlalu cepat pulang, minta maaf karena belum berpamitan dengan pengurus masjid, guru2 pesantren Ramadhan, bapak-ibuk warga sekitar, kepada bang kia, dan yang terutama kepada kalian semua yang kami cintai, jujur saya sangat ingin menghabiskan seluruh waktu yang diberikan kami (sampai tanggal 19) tapi apa daya, allah telah menulisnya di lauh mahfuz. Saya sangat ingin sekali berada di acara penutupan, acara perpisahan dengan kalian, saya ingin melihat ada tangis haru, senyum bangga dan rasa kebersamaan dari raut wajah kami dan kalian, tapi …. Ya sudahlah jangan terlalu dpikirkan. Saya saja sudah sedih ketika membuat tulisan ini

Kemudian yang terakhir, kami berpesan kepada seluruh peserta pesantren ramadhan untuk terus istiqomah, jangan tinggalkan kebiasaan yang kita lakukan kemarin, jangan tinggal sholat berjamaah ke masjid, sholat Sunnah, dan tilawah, dan lainnya. Jangan pernah kalian biarkan masjid sepi dari sholat berjamaah, jangan pernah kalian lewatkan satu hari tanpa membaca quran. Dan yang paling kami mohon jangan pernah lupakan kami …. Jangan pernah lupakan kami !!

Stiap pertemuan pasti ada perpisahan. Semoga berkumpul dan bertemunya kita Disini diridhoi oleh allah. semoga allah berkenan mengumpulkan kita bersama di surganya. Amin

Dari mocha teman dekat, ridho teman hormat. 17 juli 2014 tepat 17 tahun mengarungi kerasnya hidup. Di bandara sokarno-hatta

Nb: jika ada diantara kalian yang minta no hp tpi ngak dikasih, sory yaa.    

        

Komentar